Rabu, 05 April 2017

e-commerce dan e- business

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK
 ( E-COMMERCE DAN E-BUSINESS)

Paper





Description: Description: Description: Description: F:\ \LoGo UTM NEW.png
 












OLEH :

Erik Gunawan                        140321100047
Aldi Wicaksono                     140321100049
Himma Hadzani Zulfa            140321100075
Mohammad Ali Fikri              140321100080
Fiqri Romadiansyah 140321100090
Ali Wafa                                  140321100091



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2017
I.                 PENDAHULUAN
Teknologi informasi (TI) saat ini berkembang sangat cepat dalam kehidupan manusia. Sehingga menyebabkan strategi bisnis mengarah kepada penguasaan dan penggunaan teknologi. Peranan teknologi menjadi sangat dominan dalam peningkatan dan perkembangan suatu bisnis. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan perusahaan – perusahaan besar dalam penggunaan internet untuk sarana pemasaran produknya. Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis, seperti pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di Internet cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa aturan-aturan yang baku. Sedangkan pemasaran konvensional, barang mengalir dalam partai - partai besar, melalui pelabuhan laut, pakai kontainer, distributor, lembaga penjamin, importir, dan lembaga bank.
 Dengan terus meningkatnya pengguna internet di Indonesia, maka hampir seluruh perusahaan yang ada di Indonesia sudah menggunakan internet sebagai operasional bisnis mereka. Maka E-Business saat ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan bisnis mereka dan meningkatkan pelayanan baik itu untuk pelanggan atau dengan mitra bisnis yang lain. Sejak ditemukannya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses kegiatan bisnis/usaha. Sehingga munculah sebutan elektronik commerce atau e-commerce yang merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-commerce.
Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kota - kota besar di Indonesia telah banyak tempat - tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka dari itu saat sekarang sangat diperlukan dan diminati perusahaan-perusahaan yang menerapkan layanan e-commerce.


II.               PEMBAHASAN
A.    E-BUSINESS
Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet. Beda e-business dengan e-commerce adalah e-commerce hanya berupa transaksi secara elektronik di internet sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya.
 Hampir sama dengan e-commerce, istilah e-business mengacu pada penggunaan internet untuk berdagang. Adanya kesamaan terminologi dengan e-mail, e-commerce, karena sama-sama menggunakan internet. Istilah yang lebih umum dibanding e-commerce, tidak hanya pada pembelian dan penjualan, tetapi juga pada pelayanan pelanggan dan bekerja dengan mitra bisnis.
Beberapa orang menggunakan istilah e-commerce dan e-business secara bergantian dengan satu konsep yang sama untuk mendefinisikan istilah yang cocok untuk mewakili konsep perdagangan secara elektronik. Namun, e-commerce dan e-business memiliki pengertian dan konsep yang berbeda. Dalam e-commerce, teknologi informasi dan komunikasi (ICT) digunakan secara internal organisasi, transaksi eksternal antar organisasi dan transaksi antar organisasi dan individu yang berorientasikan pada perolehan uang.
Sedangkan e-business, ICT digunakan untuk meningkatkan bisnis organisasi yang mencangkup seluruh aspek bisnis baik yang berorientasi pada profit maupun non-profit perusahaan. Definisi yang lebih komperhensif dari e-business adalah transformasi proses dalam organisasi untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui penerapan teknologi informasi.
Tiga proses utama yang ditingkatkan dalam e-business adalah :
1.   Proses produksi, yang mencakup pengadaan, pemesanan dan penambahan stok; proses pembayaran; hubungan elektronik dengan distributor, dan proses pengendalian produksi;
2.   Proses Customer-focused, yang mencakup upaya promosi dan pemasaran, penjualan melalui Internet, proses pesanan pembelian dan pembayaran oleh pelanggan, dan dukungan pelanggan;
3.   Proses internal manajemen, yang mencakup layanan karyawan, pelatihan, sharing informasi secara internal, video-conferencing, dan rekrutmen. Sistem informasi meningkatkan kekuatan aliran arus informasi antara proses produksi dan penjualan untuk meningkatkan produktivitas penjualan.
B.    E-COMMERCE
1.     Pengertian E-Commerce
 Perdagangan elektronik atau e-commerce merupakan perdagangan yag dilakukan secara elektronik. E-commerce juga mencangkup seluruh transaksi bisnis secara elektronik oleh pihak-pihak yang terlibat tidak hanya pertukaran bisnis secara fisik. E-commerce biasanya dihubungkan dengan proses pembelian dan penjualan melalui internet atau setiap transaksi bisnis yang melibatkan perpindahan kepemilikan atas barang atau jasa melalui jaringan computer. Meskipun populer, definisi tersebut tidak cukup komperhensif untuk dapat mendeskripsikan perkembangan dalam fenomena bisnis tersebut.
Definisi yang lebih lengkap : e-Commerce merupakan penggunaan komunikasi elektronik dan teknologi pengolahan informasi digital dalam transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah dan mendefinisikan kembali hubungan baru diantara organisasi dan/atau antara organisasi dengan individu.
Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah: “E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprise, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, services, and information”. E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (David Baum dalam Onno W. Purbo, 2000 : 2).
E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Munir Fuady, 2005 : 407).
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a.   Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan.
b.   Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c.   Otomatisasi akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).
d.   Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.
 















Gambar 1. Contoh Aplikasi E-commerce : Pembelian CD dengan Kartu Kredit
2.     Klasifikasi E-Commerce
a.     Electronic Market
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
b.     Electronic Data Interchange (EDI)
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke system komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
c.      Internet Commerce
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.
3.     Karakterisktik E-Commerce
a.     Transaksi Tanpa Batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.
b.     Transaksi Anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia system pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
c.      Produk digital/Non-digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang
bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
d.     Produk Barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
4.     Jenis E-Commerce
E-commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
a.     Business-to-Business (B2B). Semua partisipan di dalam B2B e-commerce adalah pebisnis atau organisasi lain. Sebagai contoh beberapa aplikasi Mark&Spencer’s terdiri B2B dengan supplier. Saat ini, 85% dari volume EC adalah B2B.
b.     Business-to-consumer (B2C). Meliputi transaksi eceran (Retail transaction) dari suatu produk dan jasa dari pebisnis ke pembeli individu. Tipe pembeli seperti di Mark&Spencer online atau pada Amazon.com adalah customer atau consumer. EC tipe ini disebut juga e-tailing.
c.      Business-to-business-to-Consumer (B2B2C). Tipe bisnis ini menyediakan produk dan jasa untuk klien bisnis. Klien bisnis memelihara pelanggannya, yang dapat sebagai karyawannya, untuk mana produk dan jasanya disediakan tanpa menambahkan nilai tambah lainnya. Satu contoh adalah satu perusahaan yang membayar AOL (American Online) untuk menyediakan karyawannya akses internet
d.     Consumer-to-business (C2B). meliputi individu yang menggunakan internet untuk menjual produk dan jasa kepada organisasi, seperti layaknya seorang individu mencari penjual untuk untuk menawarkan produk atau jasanya seperti yang mereka inginkan. Priceline.com dikenal sebagai C2B organizer untuk beberapa transaksi.
e.     Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, konsumen yang satu akan menjual langsung kepada konsumen yang lain. Sebagai contoh seorang individu menjual mobil, rumah (property), dan seterusnya dalam klasifikasi online. Penawaran jasa individu melalui internet dan menjual pengetahuan dan keahlian secara online adalah contoh dari C2C. Sebagai tambahan, banyak situs pelelangan mengijinkan kepada perorangan/individu untuk menempatkan item-item mereka untuk di lelang.
f.       Mobile commerce (m-commerce). Transaksi EC yang dilakukan secara penuh atau sebagian di dalam lingkunagn nirkabel (Wireless). Sebagai contoh, beberapa orang yang diperlengkapi dengan cell phones, orang dapat melakukan order buku dari amazon.com atau hal-hal yang berhubungan dengan perbankan. Banyak aplikasi m-commerce terdiri dari perangkat bergerak berbasis internet (Internet-enabled mobile devices).
g.     Intrabsuiness EC. Mencakup semua aktivitas internal organisasi yang meliputi pertukaran barang, jasa, atau informasi diantara beberapa unit dan individu di dalam
h.     Business-to-employees (B2E). Adalah bagian dari Intrabisnis, dimana suatu organisasi mengirimkan jasa, informasi, atau produk kepada karyawan individu, seperti yang dilakukan oleh Maybelline.
i.       Collaborative commerce. Ketika individu atau kelompok melakukan kolaborasi, mereka akan tumbuh kedalam collaborative commerce. Sebagai contoh, rekan bisnis di dalam suatu lokasi yang berbeda dapat mendesign produk mereka secara bersamaan, menggunanakan screen sharing, atau mereka secara bersama-sama memperkirakan jumlah permintaan dari suatu produk, seperti yang dilakukan oleh Mark&Spencer dan suppliernya.
j.        Nonbusiness EC. Pertumbuhan jumlah dari institus non-profit seperti institusi akademik, organisasi non-profit, organisasi kerohanian, organisasi social, dan agen-agen pemerintah yang menggunakan EC telah menurunkan pengeluaran mereka atau untuk meningkatkan proses operasi dan layanan kepada pelanggan.
k.      E-Learning. Training atau edukasi yang disajikan secara online. E-Learning digunakan secara mendalam di dalam suatu perusahaan untuk pelatihan karyawannya (disebut e-training). E-Learning juga disebut sebagai universitas maya.
l.       Exchange-to-exchange (E2E). Merupakan Pasar Publik Electronik (Public Electronic Market) diantara pembeli dan penjual.
m.    E-Government. Di dalam e-Government EC, entitas di dalam pemerintahan membeli atau menyediakan barang-barang, jasa, atau informasi kepada pelaku bisnis (G2B) atau kepada warganya (G2C).
5.     Manfaat Penggunaaan E-Commerce
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat antara lain :
a.     Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
b.     Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama.
c.      Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interaksi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan e-commerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998.
d.     Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.
6.     Dampak Negatif E-Commerce Bagi Dunia Bisnis
a.     Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau diatelah mengganti semua data finansial yang ada.
b.     Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c.      Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d.     Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang peretas program (hacker) yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan lalu memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
e.     Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
f.       Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem
C.    STUDI KASUS
Efektivitas Penggunaan E-Commerce Sebagai Penunjang Aktivitas Bisnis pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Malang Raya
Sri Palupi Prabandari, Misbahuddin Azzuhri

JURNAL APLIKASI MANAJEMEN Vol 9, No 2 (2011) HAL 320-328

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO.43/DIKTI/KEP/2008
ISSN : 1693-5241
PENDAHULUAN : Sejumlah UKM dan bisnis baru di kota Malang pada tahun 2009 mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini dipererat oleh pembangunan ruko-ruko dan pusat perbelanjaan serta kondisi sosial, keamanan, dan image kota Malang yang mampu menyerap potensi pasar yang sangat baik. Dengan adanya potensi pasar yang baik, para pengusaha berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas produk dan jasanya. Jenis usaha yang berkembang dan terkenal di kota pendidikan ini diantaranya adalah usaha jenis properti, industri kerajinan bordir, rotan, mebel, dan keramik serta industri keripik tempe dan buah yang masih menjadi produk unggulan untuk oleh-oleh khas Malang. Berbagai jenis usaha tersebut tentunya melakukan aktivitas pemasaran yang bervariasi sesuai dengan segmen pasar dan kebutuhan bisnisnya. Berbagai cara berpromosi dilakukan untuk memenangkan persaingan. Mulai dari iklan melalui pemasangan spanduk di area terbuka, iklan di koran dan majalah lokal, e-commerce, dan strategi lainnya. Berdasarkan pengamatan secara umum, sangat sedikit UKM dan pengusaha yang memaksimalkan penggunaan internet atau keunggulan e-commerce dalam mengembangkan strategi promosi dan aktivitas bisnis lainnya. Padahal melalui jaringan dunia maya atau e-commerce ini mampu memberikan kemudahan dalam  perpindahan barang dan pelayanan jasa. Disisi lain pemanfaatan e-commerce merupakan solusi efektif bagi para pengusaha khususnya pengusaha kecil dan menengah dalam menembus pasar global yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan pertumbuhan laba yang signifikan.
METODE : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan e-commerce sebagai alternatif alat berpromosi UKM di kota Malang dan bagaimana peran e-commerce dalam meningkatkan efektivitas berpromosi UKM di kota Malang. Berdasaarkaan sifat atau tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam jenis deskriptif, yaitu menggambarkan obyek penelitian secara lengkap agar jelas keadaan obyek tersebut. Sedangkan paradigma penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif, yaitu pengumpulan dan pengolahan data dalam bentuk narasi dengan menggali informasi melalui pengamatan dan wawancara. Berdasarkan metodenya, penelitian ini menggunakan metode survey melalui kuisioner sebagai alat pengumpul data. Lokasi penelitian yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Malang Raya yang berjumlah 41 unit usaha. Waktu penelitian yaitu selama bulan Oktober sampai November 2009. Populasi yang digunakan adalah seluruh UMKM di wilayah Malang Raya. Sedangkan unsur utama dalam proses analisis data yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN : Berdasarkan hasil survey terhadap 41 UKM di Malang Raya bahwasannya sebagian besar usaha UKM telah berjalan selama lebih dari 4 tahun. Sejumlah 31 UKM telah mengenal e-commerce, namun hanya 22 UKM yang pernah menggunakan e-commerce dalam kegiatan bisnisnya dan baru memanfaatkannya. Padahal dari seluruh UKM yang memanfaatkan e-commerce bahkan UKM tersebut belum menggunakan dan menyatakan banyak halangan dalam memulai e-commerce menyatakan manfaat yang efektif pada aktivitas usahannya. Diantaranya adalah menemukan pembeli dari kota dan negara lain, efisiensi biaya, mempermudah akses informasi antar relasi bisnis, dan menambah omset. Disamping keunggulan penggunaan e-commerce, UKM yang telah menggunakan e-commerce menyatakan menemui adanya kendala, diantarannya kurang memahami teknis teknologi informasi, hanya sebagian orang yang bisa mengakses, belum semua vendor memiliki fasilitas e-commerce, dan penipuan. Dari 22 UKM yang menggunakan e-commerce sebagian besar fasilitas e-commerce yang digunakan adalah website atau situs pribadi, sedangkan situs pihak lain dan jejaring sosia masih sebagian kecil. Alasan utama dari 19 UKM yang belum menggunakan e-commerce adalah kurangnya informasi dalam penggunaan e-commerce untuk pengembangan bisnis. Berdasarkan data, tercatat hanya 3 UKM yang menggunakan e-commerce sebagai pilihan utama dalam beraktivitas usaha, yaitu sajadahcantik.com, kripikmalang.com, dan masakinstan.com, sedangkan yang lain hanya menggunakan e-commerce sebagai alternatif pendamping dan mengutamakan transaksi riil.
Informasi tambahan dari penelitian ini diantaranya adalah kurang terbuka terhadap pendekatan internet pada UKM yang justru telah berjalan lama karena rata – rata pemiliknya sudah senior, bagi UKM yang belum ber e-commerce sangat antusias jika ada pelatihan mengenai cara ber e-commerce karena terbatasnya informasi  dan belum tersampaikan ke wilayah – wilayah kota Malang.
KESIMPULAN : Berdasarkan  hasil penelitian  dapat disimpulkan bahwa tingkat penggunaan e-commerce sebagai alternatif alat berpromosi UKM di Malang Raya belum menjadi alternatif yang penting dalam aktivitas usaha sebagian besar UKM di Malang Raya meskipun mereka menyatakan manfaat yang efektif pada aktivitas usahanya. Hal ini ditunjukan adanya kendala yang mendasarinya, yaitu kurangnya informasi cara penggunaan e-commerce, kurangnya penyebaran ke wilayah – wilayah luar Malang sehingga kurang up to date dan tidak keterbukaan beberapa pengelola UKM yang usahanya berumur lebih lama.
SARAN : Kendala – kendala yang dihadapi mampu dipecahkan melalui pelatihan, pendidikan, dan motivasi.



III.             PENUTUP

Kesimpulan
E-business mengacu pada penggunaan internet untuk berdagang. Adanya kesamaan terminologi dengan e-mail, e-commerce, karena sama-sama menggunakan internet. Istilah yang lebih umum dibanding e-commerce, tidak hanya pada pembelian dan penjualan, tetapi juga pada pelayanan pelanggan dan bekerja dengan mitra bisnis. Penggunaan e-commerce dirasakan memberikan manfaat yang berarti bagi aktifitas usahanya diantaranya adalah menguasai pemasaran dan persaingan global serta keuntungan yang meningkat.























IV.            DAFTAR PUSTAKA
Herman dan Yakub. 2010. Kajian Tentang Perkembangan E-Business Terhadap Praktik Bisnis. Jurnal CommIT. Vol. 4 (2). Halaman 86-89.
Prabandari, Sri Palupi dan Misbahuddin Azzuhri. 2011. Efektivitas Penggunaan E-Commerce Sebagai Penunjang Aktivitas Bisnis pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Malang Raya. Jurnal Aplikasi Manajemen . Vol 9 (2). Halaman 320-328.
Irmawati, Dewi. 2011. Pemanfaatan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis. ISSN:2085-1375. Halaman 95-112.
Modul E-Coomerce.www.internetsehat.org. Diakses Pada Tanggal  30 Maret 2017.
Penerapan E-Business. Diakses Pada Tanggal 30 Maret 2017.